Replace July 2014

Monday, July 21, 2014

TARING - NAZAR PALAGAN Song Review (lyrics included)


Hengkangnya Hardy Rosady dari Outright rupanya tidak membuat vokalis tersebut kehilangan eksistensinya. Ia justru kembali eksis di scene hardcore Bandung dengan membentuk sebuah band bernama Taring bersama Gebeg dari Power Punk, Angga dari Asia Minor/Billfold, dan Ferry dari Turbidity. Keempat musisi kawakan tersebut baru saja merilis single perdana mereka yang berjudul Nazar Palagan via Grimloc Records.

Lagu tersebut dimulai dengan riff gitar Angga yang sederhana, namun heavy dan berpotensi membakar sumbu adrenalin para pendengar. Disambut oleh ritem groovy Gebeg dan Ferry yang sangat cocok dinikmati dengan cara melompat-lompat, terlebih lagi apabila dipandu oleh sang vokalis "Jump! Jump! Jump! Jump!". Selepas itu Gebeg melanjutkan dengan beat hardcore punk dan disambut oleh riff gitar Angga yang unik, tidak seperti riff  hardcore punk pada umumnya. Lalu ketika giliran Hardy sang vokalis bernyanyi, karakter vokalnya terdengar agak mirip seperti Arian 13 vokalis Seringai. Vokal Hardy pada lagu ini sangat cadas dan mengagumkan, namun memang sangat berbeda dengan vokalnya ketika di lagu Judgement milik Outright, atau ketika berkolaborasi dengan Fraud pada lagu Faith. Pada bagian breakdown pun unik, tidak seperti band-band hardcore Indonesia pada umumnya yang pada bagian breakdown-nya terdengar seperti post-hardcore. Lalu pada bagian sing along pun saya acungkan dua jempol karena pada lirik "menolak kafir!" diteriakkan dengan lantang dan dengan sedikit sentuhan efek echo yang benar-benar 'nampol'. Pada bagian akhir, kembali ke riff hardcore punk lagi, namun pada bar kelima, Angga melepaskan palm-mute yang membuat riff-nya terdengar agak stoner yang menurut saya sangat brilian. Lagu tersebut berakhir dengan Hardy yang kembali meneriakkan lirik "menolak kafir!". Untuk masalah aransemen musik, secara keseluruhan, menurut saya sangat epic dan mengagumkan. Influence kental dari Madball, H20, dan Biohazard pun dapat kita rasakan atmosfernya pada lagu ini.

Dari segi lirik, saya bisa simpulkan bahwa lagu ini bercerita tentang seseorang yang setia kepada temannya, namun pada akhirnya orang tersebut dikhianati/dizalimi yang terbukti pada bagian lirik "loyalitas disodomi!". Untuk bagian lirik "menolak kafir!" yang kerap diulang-ulang itu pun saya belum bisa menangkap makna tersiratnya. Ketika diwawancara oleh Ebenz Burgerkill pada program Extreme Moshpit di OZ Radio Bandung, Hardy sang vokalis sekaligus pencipta lirik lagu ini, mengatakan bahwa arti dari Nazar Palagan adalah "janji berperang" atau "janji bertempur". Mungkin maksudnya adalah janji memerangi teman-teman yang kerap mengkhianati loyalitas seseorang. Untuk lebih lengkapnya, ini dia lirik Nazar Palagan : 

Nazar Palagan

Bagai phobia ruang sempit
Kenyataan adalah pil pahit
Repeat sesal tanpa akhir
Kutantang hidup..

Menolak kafir!
Menolak kafir!

Keyakinan bergulir
Persetan teman
Bertopeng ambisi
Loyalitas disodomi

Bakar setiap hembus harapan
Kuterjebak dalam dua pilihan
Satu mati dua berdiri
Beri belati kupilih caraku
Harakiri!

Menolak Kafir!

Semua telah final
Kuhembus nafas tersenggal
Kalam harus berakhir
Melangkah bebas terasa lepas
Jalani arus takdir

Kafir!
Menolak kafir!

Pada wawancara tersebut pula, mereka mengatakan bahwa album perdana Taring telah selesai dikerjakan dan siap dirilis pada Agustus mendatang. Kita doakan semoga lancar, tidak ada halangan, dan sukses selalu.

Bagi kalian yang penasaran ingin mendengarkan lagu Nazar Palagan, silahkan unduh secara gratis dan legal di sini.

Untuk menjaga kelestarian band-band yang kita sukai, belilah CD dan merchandise yang asli.

Revenge The Fate - Redemption (Album Review)

Revenge The Fate - Redemption (2014)

Bandung kembali melahirkan aset yang membanggakan pada 10 Juli 2014 lalu. Aset tersebut berjudul "Redemption" yang merupakan karya album debut oleh pionir deathcore Indonesia, Revenge The Fate. Band yang berdiri pada Juli 2009 tersebut akhirnya merilis album perdananya setelah melalui proses pengerjaan yang memakan waktu hingga 3 tahun. Album rilisan Beholder Records ini dirilis ketika Revenge The Fate genap berusia 5 tahun, dan pesta pelucurannya akan diadakan pada 7 September mendatang di Lapangan Disjas Baros Cimahi yang turut dimeriahkan oleh Burgerkill, Jasad, Rosemary, Don Lego, Billfold, Taring, dll. Namun sayangnya, Richi, gitaris sekaligus pendiri band ini mengundurkan diri beberapa bulan sebelum tanggal rilis album karena tuntutan pekerjaan.

Respons baik diberikan oleh colony (sebutan untuk penggemar Revenge The Fate) yang terbukti dari 2000 pcs boxset album ini yang ludes terjual dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Jumlah colony pun tergolong cukup masif yang terhitung dari jumlah like di Facebook Revenge The Fate yang mencapai angka 262.143 (20 Juli 2014)

Beberapa lagu dalam album ini sudah pernah dirilis sebelumnya sebagai single seperti "Ambisi", "Poseidon", "Damascus", "Pembalasan", "Kashmir", dsb. Lagu-lagu tersebut kemudian diaransemen, mixing, dan mastering ulang untuk album ini.

Tracklisting :
1. Beholder
2. Poseidon
3. Kashmir
4. Pembalasan
5. Darah Serigala
6. Ambisi
7. Beyond The Hatred
8. Redemption
9. Damascus
10. Sad But True
11. Illusion
12. Departure
13. Simfoni Menuju Akhir
14. The End


Album yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya ini dibuka dengan sebuah intro berjudul "Beholder", lalu dilanjutkan dengan lagu "Poseidon" yang dipenuhi oleh breakdown, blast beat, dan riff gitar Cikhal Padmanegara yang cadas, sangat cocok untuk membangkitkan adrenalin para pendengar dan bagian vokal clean Sona Purnama sang basis berpotensi membuat para pendengar untuk melakukan sing along. Selanjutnya adalah "Kashmir", sebuah komposisi 'keras' tanpa vokal clean yang menonjolkan keganasan vokal Anggi Ariadi yang mengkombinasikan scream, growl, dan piq squeal, membuat para pendengar 'kesetrum' seketika saat menikmati lagu tersebut. Setelah itu, pendengar diberikan waktu untuk menghela nafas sejenak dengan "Pembalasan" yang diawali dengan breakdown bertempo agak lambat. Namun rupanya Revenge The Fate mencoba kembali 'membakar' para pendengar dengan "Darah Serigala", sebuah lagu ngebut yang menonjolkan kekejaman Zacky Firdauzia dalam menggebuk drum yang terbukti dari beberapa fill in mematikannya. Dilanjutkan dengan lagu "Ambisi" yang sempat booming pada tahun 2010 dan menjadi bahan bakar roket karir Revenge The Fate. Lagu tersebut diawali dengan riff dan ritem groovy yang sangat apik untuk dinikmati dengan cara headbanging atau bahkan beatdown. Pada bagian reff, saya jamin para pendengar akan merinding ketika mendengar vokal clean sang basis yang dibalut dengan simfoni orkestra dan choir. Juga pada bagian akhir lagu tersebut pun para pendengar kembali dibuat takjub dengan breakdown berbalutkan choir yang membuat kita serasa memasuki sebuah kuil. Lagu-lagu selanjutnya tidak kalah menarik, namun tergolong sejenis dengan lagu-lagu sebelumnya kecuali pada "Redemption" yang merupakan sebuah lagu instrumental berdurasi cukup pendek. Pada lagu "Departure" dan "The End", Revenge The Fate berkolaborasi dengan seorang vokalis wanita bernama Sasmy yang mengisi vokal clean pada kedua lagu tersebut. "Simfoni Menuju Akhir" dan "The End" merupakan dua buah lagu yang cadas dan emosional, sangat cocok sebagai penutup album ini, baik dari segi aransemen musik maupun lirik.

Revenge The Fate menjuluki diri mereka sebagai "Symphonic Deathcore Machine" dan hal tersebut terbukti dari album ini yang pada setiap lagunya dipenuhi oleh simfoni orkestra, string, dan choir. Dari segi musik, sangat kejam dan epic namun saya rasa kekurangannya terletak pada komposisinya yang agak 'jomplang' karena terlalu banyak breakdown. Dari album ini, kita bisa mengetahui bahwa Revenge The Fate sangat ter-influence oleh Chelsea Grin, namun menurut saya terlalu 'meniru' karena Chelsea Grin yang juga memiliki karakter deathcore simfonis dan komposisi breakdown yang dominan. Dari segi lirik, saya lebih tertarik dengan lagu-lagu berlirik Bahasa Indonesia karena sangat artistik dan puitis seperti "Darah Serigala" ketimbang lagu-lagu berlirik bahasa Inggris yang menurut saya agak kurang baik di grammar. Hampir seluruh lirik lagu di album ini bersifat personal, menceritakan sesuatu berdasarkan pengalaman pribadi, dan pada lagu lainnya bertemakan kisah mitos dewa Yunani seperti pada lagu "Poseidon", lalu ada juga yang bercerita tentang kisah legenda sebuah tempat seperti pada lagu "Kashmir" dan "Damascus" dan uniknya mereka mencoba mengkaitkan kisah-kisah tersebut dengan masalah personal di kehidupan sehari-hari yang menurut saya merupakan sesuatu yang sangat menarik. Dari segi sound, sangat tebal, balance, dan menakjubkan. Saya berikan dua jempol kepada Jefri Irsyad yang me-mixing dan mastering album ini. Satu hal yang (menurut saya pribadi) menjadi kekurangan yang mendasar pada album ini adalah drumnya yang MIDI, dibuat dengan software di komputer, bukan asli dimainkan secara langsung dan direkam. Hal tersebut benar-benar sangat mengecewakan. Dari segi desain grafis, artwork-nya menurut saya pasaran dan tidak unik karena gambar praying hands yang sangat sering digunakan sebagai artwork oleh banyak band, salah satunya Lamb Of God. Pada desain layout dan fotografi, sangat baik.

Demikianlah review yang bisa saya berikan untuk album Redemption oleh Revenge The Fate. Dari skala 1-10, saya berikan angka 8,5 untuk album berisi 14 lagu ini. Secara keseluruhan, album ini sangat memuaskan, terutama bagi para colony yang sudah cukup lama menahan rasa 'haus' yang akhirnya terlampiaskan dengan hadirnya album Redemption ini. Mari kita doakan, semoga Revenge The Fate semakin sukses, langgeng, tekun, serta konsisten dalam mempertahankan bahtera karir Revenge The Fate.

Jika kalian ingin menikmati Redemption, kalian dapat membelinya di Xtreme Merch, Beholder Records, Hellprint, dll dengan harga Rp. 40.000 untuk CD dan Rp. 175.000 untuk boxset berisi CD, kaos, gelang, sertifikat, bandana, poster, stiker, dan patch. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan follow @REVENGETHEFATE di Twitter dan juga @XtremeMerch @Hellprint dan @BHLDRcloth.

Lestarikan band-band yang kalian suka dengan membeli CD dan merchandise yang asli.