Dalam cerita 'pengangguran' kali ino saya akan bercerita tentang..
1. Tes di Univ. Moestopo
Pada hari Jumat, 19 April lalu saya nginep di rumah nenek saya karena besoknya harus sampai di Univ. Moestopo pada pukul 9 pagi. Di perjalanan menuju rumah nenek saya, ketika sedang ingin menunggu bus APTB, saya bertemu dengan dua orang wota. Ya. Dua orang wota radikal bernama Andre dan Anwar. Mereka ingin 'beribadah' (baca : teateran) di kuil bernama fx itu. Setelah capek ngebacotin mereka untuk tobat selama di bus, saya pun sampai di rumah nenek tercinta pada pukul 3 sore.
Keesokan paginya, saya berangkat menuju Univ. Moestopo dengan bekal mental dan perut kembung karena mabok aqua. Karena selain tes tertulis, ada pula tes kesehatan dan tes urin. Denger-denger kalo mau tes urin itu harus mabok air mineral dulu. Seharusnya jam 8.30 saya sudah bisa duduk manis di ruang tes. Namun, karena iseng nyoba motong jalan lewat belakang parkiran Ratu Plaza, maka saya pun nyasar. Maksud hati ingin nembus ke STC, malah nembus ke Plaza Senayan. Maka saya pun nyampe Univ. Moestopo pada pukul 08.56 dengan kondisi mandi keringet. Untungnya, di ruang tes isinya AC semua. Jadi, dalam hitungan detik, keringet saya mengering seketika.
"Yak silahkan mengerjakan soal tes tertulis yang ada di meja kalian. Jangan lupa isi nama lengkap dan nomor peserta." Kata om-om yang ngawas ujian.
"Siap om." Jawab saya dalam hati.
Tes tertulis 1 : Bahasa Inggris (30 Soal)
PIECE A CAKE..
Tes tertulis 2 : Bahasa Indonesia (30 Soal)
PIECE A CAKE..
Tes tertulis 3 : Pengetahuan Umum (40 Soal)
10 soal pertama : PIECE A CAKE..
10 soal kedua : PIECE A CAKE..
10 soal ketiga : PIECE A CAKE..
10 soal terakhir : PIECE A SHIT..
Ya. Ada beberapa soal pengetahuan umum yang bikin saya merem-melek. Seperti "Hari Koperasi diperingatkan setiap tanggal.." Atau "Idul Fitri 17982 H jatuh pada tanggal.."
Kelar tes tertulis, setiap calon mahasiswa dikasih sekotak berlogo "Holland Bakery" berisi 2 buah roti dan dipersilahkan turun untuk melakukan tes kesehatan.
"Muhammad Nur Islam Rosyad Sungkar" Panggil seorang om-om. Saya berdiri dan masuk ke dalam lab. Pertama, cek tekanan darah. Kedua, cek detak jantung. Ketiga, saa dikasih seekor gelas tabung kecil. "Kencing sana." Kata suster. Saya pun berjalan mengikuti calon mahasiswa perempuan yang juga disuruh kencing.
"Eits, kalo laki-laki kencingnya di atas." Kata suster.
"Yaudah temenin." Pinta saya.
"PLOK!" Saya digampar suster.
Setelah digampar, saya pun naik ke toilet di lantai 2 untuk pipis. Di depan pintu toilet ada seorang om-om yang ngejagain.
"Pak, mau tes urin." Kata saya.
"Oh iya silahkan." Jawab si om-om.
"Oke." Kata saya.
Saat mau mengunci pintu toilet, si om-om berbisik "Gak usah ditutup, buka aja pintunya."
JENG-JENG!!!
Mendadak saya merinding disko sambil teringat kasus pencabulan di JIS.
"Loh.. Emang ke-kenapa pak?"
"Nggak. Untuk menghindari kecurangan aja."
"Oalah.. Saya kira saya mau disodomi."
"APA?!"
"Soto mie. Saya abis dari sini mau makan soto mie."
Setelah urin saya tertampung di dalam gelas tabung tersebut, saya turun ke bawah. Kata salah satu panitia, saya disuruh kembali kesana pada hari Kamis untuk mengambil hasil tes. Maka dengan perasaan plong tiada tara karena gak jadi disodomi, saya pun meninggalkan Univ. Moestopo dan sebelum pulang mampir ke benhil dulu untuk mencabuli sepiring mie ayam yang super wuenak itu.
2. Being A Vegan
Terhitung sejak Selasa, 22 April 2014, saya resmi nyoba jadi vegetarian walaupun saya sudah memprediksikan bahwa akan gagal dalam waktu kurang dari 24 jam. Doakan saja supaya lancar. Aamiin.
hahahahhaha enggak abis ini saya mau makan soto mie :D
ReplyDeleteHahaha
Delete