Pada tahun ini, Hellshow menghadirkan beberapa band baru yang sepertinya akan mengguncang Cimahi. Nama-nama seperti Taring, Revenge The Fate, dan Nectura dipastikan akan ‘membakar’ Hellshow 2014 yang juga akan diramaikan oleh ‘dedengkot’ metal asal Ujungberung, Disinfected dan beberapa band-band memukau lainnya seperti Rosemary, Paper Gangster, Kaluman, dan Bersimbah Darah. Selain itu Burgerkill juga memberikan kesempatan kepada band-band yang ingin tampil di Hellshow 2014 dengan mengadakan semacam audisi dengan mengirimkan CD berisi karya-karya potensial yang menjadi pertimbangan. Dan yang terpilih adalah band metalcore asal Bandung yang bernama Inwise yang menjuluki dirinya sebagai breakdown metal.
Berikut ulasan singkat
mengenai band-band di atas yang siap 'membunuh' Anda di Hellshow 2014 nanti.
Inwise
Band breakdown metal
bentukan enam tahun silam ini merupakan band metalcore asal Bandung yang
terdiri dari Fahmi (vokal), Icky (gitar), Zulfi (gitar), Izal (bass) dan Gema
(drum). Single perdananya “Sense Fails” yang dirilis pada 2009 merupakan sebuah
gebrakan awal yang maksimal dengan riff gitar dan beat drum ala metalcore serta
dengan vokal yang nyaris terdengar seperti Jesse Leach. Unsur metalcore yang
kental diinjeksikan ke dalam beberapa lagu-lagu mereka lainnya seperti “Replika
Manusia Tuhan”, “Between The Lies”, dan “Minority” yang merupakan pergabungan
elemen-elemen influential dari Killswitch
Engage, Trivium, dan All That Remains. Lagu-lagu tersebut rupanya berhasil
memikat para personil Burgerkill yang memilih Inwise sebagai rekan pendampingnya
untuk mengguncang Hellshow 2014.
Sejauh ini Inwise telah
merilis empat buah single dan debut albumnya akan segera dirilis via Heretic
Records pada 2015 mendatang dan beberapa lagu-lagunya akan dapat Anda nikmati
secara live di Hellshow 2014.
Bersimbah Darah
Band death-grindcore
asal Gianyar, Bali ini dibentuk pada 27 Juni 2007 oleh sang gitaris Rico dan
mantan drummernya Artha. Pada tahun yang sama, Bersimbah Darah merilis EP
“Demography Berdarah” secara independen dan debut albumnya “Land of Terror”
dirilis pada 2011 via No Label Records dan didistribusikan secara resmi oleh
label asal Amerika Serikat, Sevared Records. Lagu-lagu beringasnya seperti “Kau
Tak Layak Hidup”, “Biawax”, dan “Dead Shall Rise” merupakan terjangan bertempo
cepat dari berbagai elemen mematikan seperti blast dan grind beat pada
drum dengan riff gitar dan dentuman bass yang ngebut pula dan ditambah dengan
pekikan vokal high-pitched screaming yang dominan, membuat kita
seolah bernostalgia dengan para dewa grindcore seperti Terrorizer, Napalm
Death, dan Misery Index.
Bersimbah Darah
merupakan sajian yang tepat bagi Anda yang ingin menggerinda telinga dan
dipastikan pula para dewa grindcore asal Bali tersebut akan menampilkan single
terbarunya yang berjudul “Right To Die” di Hellshow 2014.
Kaluman
Bukan hanya menggerinda
telinga bersama Bersimbah Darah, di Hellshow 2014 Anda juga bisa ber-slamming ria dengan pasukan brutal death
metal asal Bandung, Kaluman. Band bentukan 2012 ini telah merilis debut
albumnya yang merupakan self-titled
“Kaluman” pada tahun ini via Sevared Records asal Amerika Serikat. “Altar
Prostitusi” dan “Membusuk Menjadi Sampah” merupakan salah dua lagu mereka yang
menghujam dengan blast beat dan
riff-riff brutal serta perpaduan gaya vokal growling yang akan membangkitkan
adrenalin sekaligus ‘menghantui’ Anda dengan lirik-lirik gelapnya.
Rosemary
Paper Gangster
Jika Bandung punya
legenda skate punk, maka Depok pun punya legenda hardcore bernama Paper
Gangster. Eksis sejak 18 tahun silam, Paper Gangster konsisten dengan konsep
musik hardcore-nya yang banyak mengusung influence
dari Earth Crisis, Hatebreed, dan Sick Of It All seperti pada lagu-lagu
kerasnya “Through Blood and Pain”, “Never Back Down”, “Paint in Black”, dsb. Album
debutnya yang bertajuk “Season of Destruct” dirilis via Vein Records pada 2004
dan kini Paper Gangster berada di bawah naungan Crooz Records yang merupakan
salah satu labe bergengsi di kalangan kawula muda tanah air.
Jika Anda ingin menguras
keringat bersama para pasukan beatdown sambil
menikmati serangan-serangan beat dan riff yang ‘nampol’ dari Paper Gangster,
maka merupakan sebuah kewajiban bagi Anda untuk menghadiri Hellshow 2014.
Disinfected
Band berusia 17 tahun
ini adalah band death metal legendaris asal Ujungberung yang kini digawangi
oleh Amenk, Adyth Nugraha, Sigit, Diaz, dan Adang. Abah Andris dari Burgerkill
pernah tergabung sebagai drummer Disinfected dari awal terbentuknya dan
mengundurkan diri pada 2006. Begitu pula dengan Toteng dari Forgotten dan
almarhum Rio sang pendiri label underground paling ‘sakral’ di Jakarta,
“Rottrevore Records” pun pernah tergabung sebagai gitaris dari band yang akan
merilis album terbarunya pada tahun ini tersebut. Album perdana Disinfected,
“Melted” dirilis pada 2001 via Extreme Souls Production yang juga terdapat
sebuah cover “South of Heaven” dari monster thrash asal negeri paman sam,
Slayer. “Anjing-Anjing Hutan Nusantara” dan “Aku Akan Bunuh Kamu” merupakan dua
lagu mereka yang terbukti berbahaya dan berpotensi merasuki jiwa-jiwa kelam
para metalhead. Perpaduan gaya vokal growling
ala George ‘Corpsegrinder’ Fisher dan Chris Barnes yang diteriakkan oleh
Amenk terdengar menyeramkan dan ditambah dengan aransemen musik mereka yang
brutal dan lirik-lirik mereka yang sadistic
memang membuat kita teringat kepada Cannibal Corpse.
Di Hellshow 2014 nanti,
Disinfected akan tampil menebarkan spirit death metal kuno yang sekaligus
menjadi pengetahuan bagi para kawula muda yang nampaknya banyak belum
mengetahui ‘nenek moyang’ dari musik metal yang mereka gemari sekarang.
Nectura
“Modern, melodic, and scary as shit.” Merupakan kalimat yang cocok untuk mendeskripsikan
Nectura. Monster melodic death metal kelahiran Bandung yang berusia tiga tahun
ini baru saja merilis debut album “Awake To Decide” yang patut diacungkan dua
jempol dengan kesuksesan mereka menghasilkan mahakarya mengerikan yang sekaligus
melodius. Karya-karya menyeramkan mereka seperti “Crossing Coward”, “Threat
Minority”, “Awake To Decide”, “The Uprising Echoes”, dsb patut menghuni playlist di iPod Anda. Album rilisan Off
The Records itu melibatkan musisi-musisi ternama asal kota kembang seperti
Vicky Mono (Burgerkill), Addy Gembel (Forgotten), dan Risa Saraswati
(Sarasvati).
Komposisi brilian
mereka yang banyak dipengaruhi oleh iblis-iblis Scandinavian metal seperti In
Flames, At The Gates, dan Amon Amarth itu sangat sempurna jika dinikmati bukan
hanya melalui earphone, namun secara live di Hellshow 2014.
Revenge The Fate
“Symphonic Deathcore Machine” merupakan istilah yang digunakan oleh Revenge The
Fate yang merupakan representasi dari komposisi musik mereka yang muda dan
berbahaya. Debut album mereka “Redemption” dirilis secara independen via
Beholder Records, bertepatan dengan dirgahayu kelima mereka pada Juli lalu.
Sejak 2009, Revenge The Fate telah menjadi idola sekaligus role model bagi para kawula muda tanah air melalui lagu-lagunya
yang penuh dengan breakdown yang
enerjik seperti “Poseidon”, “Kashmir”, “Darah Serigala”, dan “Ambisi” yang
menjadi hits di hampir seluruh kalangan anak muda penikmat musik keras
Indonesia. High-pitched screaming
yang dahsyat dan berpotensi menyayat gendang telinga memang salah satu karakteristik
Revenge The Fate yang membuat kita terkenang akan almarhum Mitch Lucker dari
Suicide Silence.
Para pemuda-pemudi berjiwa
deathcore, Anda wajib menghadiri Hellshow 2014 dan menyaksikan Revenge The Fate
yang dijamin lebih menyeramkan dari band-band deathcore mancanegara seperti
Suicide Silence, As Blood Runs Black, maupun Chelsea Grin.
Taring
Terlalu groovy untuk disebut metal, terlalu
gelap untuk disebut hardcore. Memang terkadang tidak ada kata yang tepat untuk
menggambarkan komposisi-komposisi mahakarya yang terdapat di album “Nazar Palagan”
milik band hardcore kota kembang bernama Taring ini. Ketika Hardy (vokal/ex
Outright), Gebeg (drum/Power Punk), Angga (gitar/Asia Minor), dan Ferry
(bass/Turbidity) bergabung atas nama Taring dan bereksperimen dengan menyatukan
kemampuan musikal dan retorika mereka, maka hasilnya adalah iblis-iblis yang
mereka lahirkan seperti “Kata-Kata Belum Binasa”, “Nazar Palagan”, “Resureksi
Diri”, “Menghujam Langit”, dsb. Dengan menyerap energi dari berbagai macam influence dari mulai Madball, Pantera,
Slayer, hingga Lamb Of God, para penghuni skena hardcore tanah air wajib
memberikan respek besar kepada Taring atas inovasinya yang bernama “Nazar
Palagan” rilisan Grimloc Records itu. “Nazar Palagan” bukan hanya mendapatkan
respons positif dari kritikus musik, namun juga patut diacungi dua jempol oleh
para kritikus politik dan sosial atas lirik-lirik ciptaan Taring yang kritis
nan puitis.
Band yang kebetulan
akan merayakan ulang tahun pertamanya bertepatan dengan penampilannya di
Hellshow 2014 pada 13 Desember mendatang ini dijamin dan dipastikan akan
membumihanguskan adrenalin Anda.
Burgerkill
‘Dedengkot’ kebanggaan
kita semua inilah yang merupakan konseptor sekaligus organisator dari Hellshow. Band yang hampir
menginjak usia dua dekade ini sudah ‘kenyang’ mendapatkan pujian atas mahakarya
dahsyat mereka dari media local maupun internasional seperti Metal Hammer
Magazine asal Inggris yang mengundang Burgerkill ke London, Inggris untuk
dinobatkan sebagai ‘Metal as Fuck’
pada 2013 lalu. Nama-nama seperti Nergal (Behemoth), Pussy Riot, dan Jason
Newsted (ex Metallica) menjadi saingan mereka dan Burgerkill pun mengalahkan
mereka semua dengan membawa pulang award ‘Metal
as Fuck’ dari London ke Ujungberung. Monster yang pada 2015 mendatang akan
merilis album kelimanya ini lahir sebagai band hardcore dan bermutasi menjadi
band metal dengan aransemen musik dengan cita rasa internasional, namun tetap sukses
mempertahankan identitas hardcore-nya.
Para begundal yang
memiliki hobi ugal-ugalan wajib menyaksikan monster kelahiran 1995 ini karena
mereka menjanjikan penampilan yang sangat spesial di Hellshow 2014 nanti.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Hellshow 2014, silahkan ikuti akun Twitter resmi @ThisIsHellshow.