Replace Revenge The Fate - Redemption (Album Review)

Monday, July 21, 2014

Revenge The Fate - Redemption (Album Review)

Revenge The Fate - Redemption (2014)

Bandung kembali melahirkan aset yang membanggakan pada 10 Juli 2014 lalu. Aset tersebut berjudul "Redemption" yang merupakan karya album debut oleh pionir deathcore Indonesia, Revenge The Fate. Band yang berdiri pada Juli 2009 tersebut akhirnya merilis album perdananya setelah melalui proses pengerjaan yang memakan waktu hingga 3 tahun. Album rilisan Beholder Records ini dirilis ketika Revenge The Fate genap berusia 5 tahun, dan pesta pelucurannya akan diadakan pada 7 September mendatang di Lapangan Disjas Baros Cimahi yang turut dimeriahkan oleh Burgerkill, Jasad, Rosemary, Don Lego, Billfold, Taring, dll. Namun sayangnya, Richi, gitaris sekaligus pendiri band ini mengundurkan diri beberapa bulan sebelum tanggal rilis album karena tuntutan pekerjaan.

Respons baik diberikan oleh colony (sebutan untuk penggemar Revenge The Fate) yang terbukti dari 2000 pcs boxset album ini yang ludes terjual dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Jumlah colony pun tergolong cukup masif yang terhitung dari jumlah like di Facebook Revenge The Fate yang mencapai angka 262.143 (20 Juli 2014)

Beberapa lagu dalam album ini sudah pernah dirilis sebelumnya sebagai single seperti "Ambisi", "Poseidon", "Damascus", "Pembalasan", "Kashmir", dsb. Lagu-lagu tersebut kemudian diaransemen, mixing, dan mastering ulang untuk album ini.

Tracklisting :
1. Beholder
2. Poseidon
3. Kashmir
4. Pembalasan
5. Darah Serigala
6. Ambisi
7. Beyond The Hatred
8. Redemption
9. Damascus
10. Sad But True
11. Illusion
12. Departure
13. Simfoni Menuju Akhir
14. The End


Album yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya ini dibuka dengan sebuah intro berjudul "Beholder", lalu dilanjutkan dengan lagu "Poseidon" yang dipenuhi oleh breakdown, blast beat, dan riff gitar Cikhal Padmanegara yang cadas, sangat cocok untuk membangkitkan adrenalin para pendengar dan bagian vokal clean Sona Purnama sang basis berpotensi membuat para pendengar untuk melakukan sing along. Selanjutnya adalah "Kashmir", sebuah komposisi 'keras' tanpa vokal clean yang menonjolkan keganasan vokal Anggi Ariadi yang mengkombinasikan scream, growl, dan piq squeal, membuat para pendengar 'kesetrum' seketika saat menikmati lagu tersebut. Setelah itu, pendengar diberikan waktu untuk menghela nafas sejenak dengan "Pembalasan" yang diawali dengan breakdown bertempo agak lambat. Namun rupanya Revenge The Fate mencoba kembali 'membakar' para pendengar dengan "Darah Serigala", sebuah lagu ngebut yang menonjolkan kekejaman Zacky Firdauzia dalam menggebuk drum yang terbukti dari beberapa fill in mematikannya. Dilanjutkan dengan lagu "Ambisi" yang sempat booming pada tahun 2010 dan menjadi bahan bakar roket karir Revenge The Fate. Lagu tersebut diawali dengan riff dan ritem groovy yang sangat apik untuk dinikmati dengan cara headbanging atau bahkan beatdown. Pada bagian reff, saya jamin para pendengar akan merinding ketika mendengar vokal clean sang basis yang dibalut dengan simfoni orkestra dan choir. Juga pada bagian akhir lagu tersebut pun para pendengar kembali dibuat takjub dengan breakdown berbalutkan choir yang membuat kita serasa memasuki sebuah kuil. Lagu-lagu selanjutnya tidak kalah menarik, namun tergolong sejenis dengan lagu-lagu sebelumnya kecuali pada "Redemption" yang merupakan sebuah lagu instrumental berdurasi cukup pendek. Pada lagu "Departure" dan "The End", Revenge The Fate berkolaborasi dengan seorang vokalis wanita bernama Sasmy yang mengisi vokal clean pada kedua lagu tersebut. "Simfoni Menuju Akhir" dan "The End" merupakan dua buah lagu yang cadas dan emosional, sangat cocok sebagai penutup album ini, baik dari segi aransemen musik maupun lirik.

Revenge The Fate menjuluki diri mereka sebagai "Symphonic Deathcore Machine" dan hal tersebut terbukti dari album ini yang pada setiap lagunya dipenuhi oleh simfoni orkestra, string, dan choir. Dari segi musik, sangat kejam dan epic namun saya rasa kekurangannya terletak pada komposisinya yang agak 'jomplang' karena terlalu banyak breakdown. Dari album ini, kita bisa mengetahui bahwa Revenge The Fate sangat ter-influence oleh Chelsea Grin, namun menurut saya terlalu 'meniru' karena Chelsea Grin yang juga memiliki karakter deathcore simfonis dan komposisi breakdown yang dominan. Dari segi lirik, saya lebih tertarik dengan lagu-lagu berlirik Bahasa Indonesia karena sangat artistik dan puitis seperti "Darah Serigala" ketimbang lagu-lagu berlirik bahasa Inggris yang menurut saya agak kurang baik di grammar. Hampir seluruh lirik lagu di album ini bersifat personal, menceritakan sesuatu berdasarkan pengalaman pribadi, dan pada lagu lainnya bertemakan kisah mitos dewa Yunani seperti pada lagu "Poseidon", lalu ada juga yang bercerita tentang kisah legenda sebuah tempat seperti pada lagu "Kashmir" dan "Damascus" dan uniknya mereka mencoba mengkaitkan kisah-kisah tersebut dengan masalah personal di kehidupan sehari-hari yang menurut saya merupakan sesuatu yang sangat menarik. Dari segi sound, sangat tebal, balance, dan menakjubkan. Saya berikan dua jempol kepada Jefri Irsyad yang me-mixing dan mastering album ini. Satu hal yang (menurut saya pribadi) menjadi kekurangan yang mendasar pada album ini adalah drumnya yang MIDI, dibuat dengan software di komputer, bukan asli dimainkan secara langsung dan direkam. Hal tersebut benar-benar sangat mengecewakan. Dari segi desain grafis, artwork-nya menurut saya pasaran dan tidak unik karena gambar praying hands yang sangat sering digunakan sebagai artwork oleh banyak band, salah satunya Lamb Of God. Pada desain layout dan fotografi, sangat baik.

Demikianlah review yang bisa saya berikan untuk album Redemption oleh Revenge The Fate. Dari skala 1-10, saya berikan angka 8,5 untuk album berisi 14 lagu ini. Secara keseluruhan, album ini sangat memuaskan, terutama bagi para colony yang sudah cukup lama menahan rasa 'haus' yang akhirnya terlampiaskan dengan hadirnya album Redemption ini. Mari kita doakan, semoga Revenge The Fate semakin sukses, langgeng, tekun, serta konsisten dalam mempertahankan bahtera karir Revenge The Fate.

Jika kalian ingin menikmati Redemption, kalian dapat membelinya di Xtreme Merch, Beholder Records, Hellprint, dll dengan harga Rp. 40.000 untuk CD dan Rp. 175.000 untuk boxset berisi CD, kaos, gelang, sertifikat, bandana, poster, stiker, dan patch. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan follow @REVENGETHEFATE di Twitter dan juga @XtremeMerch @Hellprint dan @BHLDRcloth.

Lestarikan band-band yang kalian suka dengan membeli CD dan merchandise yang asli.

No comments:

Post a Comment